Search results
Pertempuran Surabaya. Sunting kotak info • L • B. Sutomo (3 Oktober 1920 – 7 Oktober 1981) [1] atau lebih dikenal dengan sapaan akrab Bung Tomo adalah pahlawan nasional Indonesia dan pemimpin militer Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia yang dikenal karena peranannya dalam Pertempuran 10 November 1945 .
- Pertempuran Surabaya
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan...
- Story:Riwayat Bung Tomo
Sutomo. Sutomo (3 Oktober 1920 – 7 Oktober 1981) atau lebih...
- Pertempuran Surabaya
Nov 9, 2020 · Bung Tomo merupakan pahlawan kemerdekaan Indonesia, yang menjadi salah satu sosok penting dalam Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 silam. Jargon “merdeka atau mati” adalah kata-kata bersejarah yang digunakan Bung Tomo dalam pidatonya untuk membangkitkan semangat pejuang Surabaya untuk kembali melawan para penjajah.
Sep 21, 2022 · Dalam biografi Bung Tomo diketahui bahwa setelah kemerdekaan Indonesia, Sutomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun 1950-an, namun ia tidak merasa bahagia dan kemudian menghilang dari panggung politik. BACA JUGA : Biografi Sam Ratulangi, Profil Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Dari Manado.
People also ask
Apa yang dimaksud dengan Bung Tomo?
Dimana makam Bung Tomo?
Apa profil dan biografi Bung Tomo?
Apa yang dilakukan Bung Tomo untuk membantu tukang becak?
Sutomo (3 October 1920 – 7 October 1981), [1] also known as Bung Tomo (meaning Comrade or Brother Tomo), was an Indonesian freedom fighter, and is best known for his role as an Indonesian military leader during the Indonesian National Revolution against the United Kingdom and the Netherlands. He played a central role in Battle of Surabaya ...
- Indonesian
- Journalist
- Front Leader
Nov 8, 2023 · Dikutip dari buku Pekik Takbir Bung Tomo (2020) oleh Fery Taufiq, propaganda perjuangan Bung Tomo menjadi santapan sehari-hari para pemuda. Hingga akhirnya, pecahlah pertempuran di Kota Surabaya pada 10 November 1945. Para pemuda berjuang tanpa rasa takut dengan semangat yang dikobarkan Bung Tomo melalui orasinya.
Bung Tomo juga tercatat sebagai anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat Indonesia. Karier Bung Tomo di Kancah di panggung politik timbul tenggelam. Kadang mesra dengan penguasa, kadang bersebelahan. Pada awal-awal Orde Baru, 1978, ia ditahan oleh pemerintah karena kritikannya. Setahun kemudian, ia dibebaskan.