Search results
Johann Gotthelf Fischer von Waldheim (Grigorij Ivanovitsch Fischer von Waldheim (Григорий Иванович Фишер фон Вальдгейм) dalam bahasa Rusia) (13 Oktober 1771 – 18 Oktober 1853) adalah seorang ahli anatomi, entomologi dan paleontologi asal Jerman.
Gotthelf Fischer von Waldheim ( Russian: Григо́рий Ива́нович Фи́шер фон Ва́льдгейм, romanized : Grigórij Ivánovič Fíšer fon Vál'dgejm; 13 October 1771 – 18 October 1853) was a Saxon anatomist, entomologist and paleontologist . Fischer was born as Gotthilf Fischer [1] in Waldheim, Saxony, the son of a ...
- Taksonomi Dan Penamaan
- Deskripsi
- Penyebaran Dan Habitat
- Tingkah Laku
- Konservasi
- Penggambaran Dalam Budaya
- Pranala Luar
Badak sumatra yang pertama kali didokumentasikan ditembak di suatu daerah yang berjarak 16 km dari luar Benteng Marlborough, dekat pesisir barat Sumatra, pada tahun 1793. Gambar hewan tersebut dan penulisan deskripsinya dikirimkan ke Joseph Banks, seorang naturalis yang kelak menjadi presiden Royal Society, yang menerbitkan sebuah makalah tentang s...
Seekor badak sumatra dewasa tingginya sekitar 120–145 cm sampai pundak, panjang tubuhnya sekitar 250 cm, dan beratnya 500–800 kg; sementara badak terbesar yang diketahui, yang berada di kebun binatang, beratnya mencapai 2.000 kg. Layaknya spesies Afrika, badak ini memiliki dua cula. Yang ukurannya lebih besar adalah cula hidung, biasanya hanya sepa...
Badak sumatra hidup di hutan pegunungan, rawa, dan hutan hujan sekunder di dataran rendah maupun dataran tinggi. Badak tersebut mendiami daerah perbukitan yang dekat dengan air, terutama di bagian atas lembah-lembah yang curam dengan semak belukar yang sangat banyak. Badak sumatra pernah tersebar secara berkesinambungan sampai jauh ke utara yakni B...
Badak sumatra adalah binatang penyendiri, kecuali pada musim kawin dan selama membesarkan keturunan. Wilayah jangkauan pejantan dapat mencapai 50 km2, sedangkan betina 10–15 km2. Jangkauan para betina tampaknya terpisah oleh jarak, sedangkan jangkauan para pejantan sering kali saling bersinggungan. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa badak sumat...
Jumlah badak sumatra pernah cukup banyak di Asia Tenggara. Saat ini diperkirakan kurang dari 100 ekor yang masih hidup. Spesies ini tergolong kritis (terutama karena perburuan ilegal), sementara survei terakhir pada tahun 2008 memperkirakan sekitar 250 ekor yang masih bertahan hidup. Sampai dengan awal tahun 1990-an, penurunan populasi diperkirakan...
Selain dari beberapa ekor yang dipelihara di kebun-kebun binatang dan digambarkan dalam buku-buku, badak sumatra kurang begitu dikenal karena kalah populer dengan badak putih dan hitam dari India. Namun baru-baru ini rekaman video mengenai badak sumatra di habitat aslinya dan di pusat-pusat pembiakan telah ditampilkan dalam beberapa dokumenter tent...
(Inggris) Sumatran Rhino Info & Sumatran Rhino Pictures on the Rhino Resource Center(Inggris) Sumatran Rhino Diarsipkan 2007-11-11 di Wayback Machine. at Arkive.(Inggris) Rhino and Forest Fund(Inggris) Borneo Rhino AllianceFischer described a specimen as an original fossil belonging to the class of Cephalopodes, which he defined as Nautille fossile (Fischer von Waldheim 1834b, pp. 255-266). It was placed in the ...
Johann Gotthelf Fischer von Waldheim (* 13. Oktober 1771 in Waldheim, Kurfürstentum Sachsen; † 18. Oktober 1853 in Moskau, Russisches Kaiserreich) war ein deutscher Zoologe, Anatom, Entomologe, Paläontologe, Geologe und Bibliothekar .
Johann Gotthelf Fischer von Waldheim.jpg 1,054 × 1,393; 514 KB Books from the Biodiversity Heritage Library (IA musumdemidoffmis1180fisc).pdf 1,322 × 1,745, 362 pages; 26.53 MB Voyages de la Commission scientifique du Nord, en Scandinavie, en Laponie, au Spitzberg et aux Feröe - no-nb digibok 2009040211001-124.jpg 5,128 × 6,445; 4.26 MB
Johann Gotthelf Fischer von Waldheim. From Wikimedia Commons, the free media repository. Johann Gotthelf Fischer von Waldheim was a German anatomist, entomologist and paleontologist. Johann Gotthelf Fischer von Waldheim, ca. 1805. Johann Gotthelf Fischer von Waldheim, 1847.
