Yahoo Web Search

Search results

  1. Akira Watanabe (Jepang: 渡辺 明, Hepburn: Watanabe Akira, 13 Mei 1908 – 1999) adalah seorang sutradara seni efek khusus Jepang yang mengerjakan 38 film dalam rentang karir selama 25 tahun.

  2. Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film. Manuskrip skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama.

    • Biografi
    • Pengaruh
    • Peninggalan
    • Kehidupan Pribadi
    • Pranala Luar

    Kehidupan awal

    Teguh Karya terlahir dengan nama Steve Liem Tjoan Hok pada 22 September 1937 di Pandeglang, Banten. Ia adalah anak pertama dari Laksana Karya (Tjon Hok) dan Naomi Yahya yang merupakan keturunan Tionghoa Indonesia; ia memiliki keturunan Banten dari neneknya. Ia bersekolah di sekolah dasar di daerah Pandeglang, tetapi pindah ke Jakartauntuk menempuh sekolah menengah pertama.

    Pendidikan dan karier

    Teguh belajar di Akademi Seni dan Film Indonesia (ASDRAFI) Yogyakarta dari tahun 1954-1955. Lalu, ia belajar di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) Jakarta dari tahun 1957 sampai 1961. Ia mendapat beasiswa untuk belajar drama dan film di East–West Center Universitas Hawaii di Honolulu tahun 1963. Sepulang ke Indonesia dia mengajar seni peran di ATNI (1964). Pada masa itu juga ia mendirikan Teater Populer bersama Tuti Indra Malaon, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, dan lain-lain. Ia juga...

    Kematian

    Pada tahun 1998, Karya menderita stroke, yang menyebabkan kehilangan ingatan dan membuatnya harus duduk di kursi roda seumur hidupnya. Ia meninggal pada usia 64 tahun di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo, Jakarta Pusatpada 11 Desember 2001.

    Karya Teguh dipengaruhi oleh banyak sutradara, termasuk Asrul Sani, D. Djajakusuma, dan Usmar Ismail.

    Sepanjang kariernya Teguh memenangi Piala Citra terbanyak (seperti yang dinyatakan The Jakarta Post sebagai "countless"). Selain menjadi sutradara yang paling banyak meraih penghargaan Sutradara Terbaik, yaitu sebanyak enam penghargaan dari sembilan nominasi, Teguh Karya juga menjadi sutradara yg film-filmnya paling banyak dinobatkan sebagai Film T...

    Teguh Karya tidak pernah menikah, meski sesekali berkencan. Ketika ditanya mengapa, dia berkata bahwa di sana setiap orang memiliki "kamar" di dalamnya, untuk seni, teman, negara, dan hal-hal lain; urutan kamar ini diisi berbeda untuk setiap orang.

    (Indonesia) Profil di TokohIndonesia.com Diarsipkan 2006-06-16 di Wayback Machine.
    Teguh Karya di IMDb(dalam bahasa Inggris)
    (Indonesia) Kepustakaan Tokoh Perfilman Indonesia[pranala nonaktif permanen]
  3. Rukman Rosadi, S.Sn., M.Sn. (lahir 15 Maret 1972) adalah pemeran, pelatih akting, dan sutradara berkebangsaan Indonesia. Selain berkarier di dunia hiburan, Rukman Rosadi juga merupakan dosen dalam Fakultas Seni Pertunjukan, program studi S-2 Seni Teater di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

    Tahun
    Judul
    Peran
    2002
    Komandan Polisi
    2010
    M. Saleh
    2011
    Gubernur NII
    2012
    Lantip
  4. Penata seni membuat keputusan mengenai unsur visual yang dipergunakan, gaya artistik yang dipakai, dan gerakan yang dilakukan. Salah satu hal paling sulit yang dihadapi penata seni adalah menerjemahkan mood, pesan, konsep, dan rumusan ide dalam bentuk visual.

  5. en.wikipedia.org › wiki › Teguh_KaryaTeguh Karya - Wikipedia

    Teguh Karya (born Steve Liem Tjoan Hok; Chinese: 林廉鹤; 22 September 1937 – 11 December 2001) was an Indonesian film director. Starting his entertainment career in theatre, he made his directorial debut in 1971 with Wadjah Seorang Laki-Laki in which he also wrote the screenplay.

  6. People also ask

  7. Willibrordus Surendra Broto Narendra (7 November 1935 – 6 August 2009), widely known as Rendra or W. S. Rendra, was an Indonesian dramatist, poet, activist, performer, actor and director. Biography. Early life.

  1. People also search for