Search results
Oct 5, 2021 · Sumitro Djojohadikusumo (Wikimedia Commons) KOMPAS.com - Pada Kabinet Natsir (September 1950-Apri 1951), Menteri Perdagangan Soemitro Djojohadikusumo mencetuskan sebuah rencana bernama Sumitro Plan. Sasaran dari Sumitro Plan ini ditekankan pada pembangunan industri dasar, seperti pendirian pabrik-pabrik semen, pemintalan, karung, percetakan ...
- Sumitro Djojohadikusumo, Penemu Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
KOMPAS.com - Sumitro Djojohadikusumo adalah seorang ahli...
- Saat Prabowo Mengenang Ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua umum Partai Gerindra Prabowo...
- Sumitro Djojohadikusumo, Penemu Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Sep 23, 2017 · Born on May 29, 1917, Sumitro Djojohadikusumo was the first and youngest Indonesian economist, 26, to hold a doctorate degree in economics from a prominent university in Europe. He became a statesman at the age of 33 following his success as finance minister in five Cabinets in two different eras.
Sep 23, 2017 · 23 September 2017 03:00 WIB · 6 menit baca. TEKS. Awal pekan ini, tepatnya Senin (18/9), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan forum diskusi publik untuk memperingati 100 tahun Prof Sumitro Djojohadikusumo. Dibahas buku berjudul Nasionalisme, Sosialisme, dan Pragmatisme: Pemikiran Ekonomi-Politik Sumitro ...
People also ask
Siapa Sumitro Djojohadikusumo?
Apa yang membuat Sumitro Djojohadikusumo kembali ke Indonesia?
Apa yang dibahas dalam buku Sumitro Djojohadikusumo?
Apa peran Sumitro Djojohadikusumo dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut?
Soemitro Djojohadikoesoemo (EYD: Sumitro Joyohadikusumo; 29 Mei 1917 – 9 Maret 2001) merupakan seorang ekonom dan politikus Indonesia. Sebagai salah satu ekonom Indonesia paling terkemuka selama masanya, Soemitro pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri , Menteri Keuangan , dan Menteri Riset baik selama era Orde Lama maupun ...
- Suhadi Reksowardojo (1966)
- Burhanuddin Harahap
Sumitro Djojohadikusumo ( EVO: Soemitro Djojohadikoesoemo 29 May 1917 – 9 March 2001) was an Indonesian statesman and one of the country's most influential economists. He held ministerial positions under Presidents Sukarno and Suharto intermittently between 1950 and 1978.